suram seolah tanpa ada bayangan dalam lukisan pandang..ku usap mataku pagi itu. kutersentak ketika aku tersadar ternyata aku benar-benar telah kembali dari alam mayaku,alam maya alam dimana aku tak dapat bersatu dengan ragaku,hanya jiwa yang melayang-layang menyaksikan jeritan raga yang tak tentu apa yang keluardari mulut kecilku.
malam itu adalah malam yang tidak biasa aku lupakan semasih aku bernafas. malam yang terasa sangat panjang dan mencekam Qalbu.malam yang memisahkan aku dari jiwaku.jiwa yang tenang yang selama ini menjadi isi dari ragaku."aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa........." jeritan panjang itu memang suaraku tapi bukan atas kehendak ragaku.! Ya karena malam itu ragaku dipakai oleh makhluk lain yang tak dapat dilihat oleh mata,,hanya akulah yang merasakan betapa sesaknya jiwaku dengan isi yang lain yang tak seharusnya ada.
malam itu adalah malam dimana aku lengah dari dzikirku..aku hanya dapat berkata kepada diriku sendiri.."tolooonggg...!!tolongg bebaskan jiwaku..tolonggg..tolonggg keluarkan aku dari belenggu makhlukMu.."tak ada yang dapat merasakan apa yang aku rasakan..orang-orang disekelilingku hanya memandangi aku dengan raut muka tercengang-cengang dan bingung memikirkan apa yang seharusnya dilakukan..mereka hanya menenangkan aku dengan ucapan dzikir dan menahan aku dari amukan ragaku yang tak terkendali oleh jiwaku sendiri..mereka mendekapku dengan erat tapi usaha mereka gagal..!
ragaku masih mengamuk seakan ada sesuatu pinta yang ingin disampaikan..dan ketika itu pelik yang aku rasakan dalam jiwa begitu sangat pekat melekat dalam Qalbu,,sesak,sakiiittt yang luar biasa.
aku tercengang ketika ada yang bertanya "Heii...Siapa Kau?Apa Tujuanmu masuk ke dalam raga yang tak sepatutnya kau masuki?"
dan betapa kagetnya aku ketika mulutku berucap kata yang tak sepatutnya aku ucap "apa urusanmu..!!aku punya kuasa untuk melakukan ini..aku hanya kasian dengan anak ini,anak yang pintar,cerdas,dan punya masa depan..!ucapku sendiri yang aku tak tau kenapa lidah ku berkata demikian.
"kehidupanmu dan kehidupan kami berbeda, kenapa kau mengusik kami bangsa manusia yang tak melihat kamu?Apa yang kamu mau?"seseorang diantara mereka melanjutkan pertanyaannya.
dan untuk kesekian kalinya lidahku berucap sendiri tanpa komando apapun dari mulutku "hahahahahaha...aku akan keluar tapi aku lupa dimana jalan agar aku bisa keluar.tetapi dengan beberapa permintaan..!!"
"apa permintaanmu?dan aku pegang janjimu ketika aku telah mengabulkan permintaanmu maka keluarlah kamu dari raga anak itu".
Sepontan jiwa suciku menangis,,menjerit sesak,,sakittt seolah dipermainkan oleh makhluk itu."hahahhahihihihi...aaarrrggghhhh baiklah turuti saja apa mauku,aku akan keluar setelah itu,tolong sediakan aku sesajen makanan yang aku sukai sekarang.!!"
dan entah apa yang ada dipikiran mereka kenapa mereka mau ditipu daya oleh makhluk yang kebih rendah derajatnya dari pada manusia,entah karena kebodohan mereka atau karena mereka panik apa yang harus mereka lakukan.dan dimalam itu tengah malam buta semua orang sibuk mencari apa yang dipinta oleh makhluk jahanam itu.dan disisi lain ragaku yang terbaring lemah yang masih terpisah dengan jiwaku semakin mengamuk tak terkendali..tanganku yang seharusnya aku jaga tapi waktu itu bergerak mengamuk seolah dia punya mata hingga biasa bergerak tanpa adanya perintah dari otaku. sakit yang aku rasakan sekarang bukanhanya dalam jiwa ku tapi ragaku juga terluka oleh makhluk yang mengendalikan ragaku.
hingga tiba saatnya mereka berkumpul untuk memenuhi permintaan makhluk jahanan itu dan.. "hahahahahah...cepat suapi aku dengan makanan yang telah engkau sajikan untukku" mulutku terbuka seolah-olah siap menyantap makanan yang sesungguhnya tak ku inginkan..
"aaaaaaaaaaarrrrrrrrgggghhhh baiklah sekarang aku akan pergi,hei kamu sekarang bantu aku keluar dari raga anak ini" lirih nya kepada orang yang tadi bertanya dan mengabulkan permintaannya..
"baiklah..sekarang ikuti petunjuk yang akan aku tunjukan kepadamu" katanya..
dan memang dia adalah salah seorang yang mengulik ilmu-ilmu yang diluar nalar manusia tapi jiwaku berkata dia bukan orang yang bisa menolongku tanpa adanya ilmu jiwa yang sesungguhnya ilmu Tuhanku,ilmu Rabbku tuhan Semesta Alam. dan akhirnya..aku terlelap dan jiwaku tersadarr..namun.aku terperanjat..(apakah yang terjadi simak sambungan kisahnya ^_^)
Selasa, 18 Desember 2012
Selasa, 27 November 2012
Hadits Syarat Shalat dan Shalat jumat
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Redaksi dan Terjemah Hadits Nabi Muhammad Saw Tentang Syarat Shalat dan Shalat
Jumat
2.1.1. Redaksi dan Terjemah Hadits Nabi Muhammad Saw Tentang Syarat Shalat
Sholat merupakan salah satu bentuk ibadah yang diwajibkan
Allah Ta’aala kepada seluruh ummat Islam. Seorang muslim yang melaksanakan
sholat dengan istiqamah, menjaga kekhusyu’an dan ikhlas untuk menyembah dan
mengharap ridho-Nya akan merasakan betapa besar faidah dan fadhilah sholat
baginya.
Sholat juga merupakan sebuah ibadah yang tata caranya sudah
ditentukan dan dicontohkan oleh Rasulullaah Shollallaahu ‘alaihi wa sallam. Oleh sebab itulah, setiap muslim
harus tahu bagaimana tata cara sholat sebagaimana Rasulullaah Shollallaahu
‘alaihi wa sallam sholat. Bukan hanya itu saja kita juga wajib
memenuhi syarat-syarat shalat agar shalat kita sempurna dan tidak hanya asal
shalat.
Para ulama
membagi syarat shalat menjadi dua macam. Pertama, syarat wajib shalat, dan yang
kedua, syarat sah shalat. Syarat wajib shalat adalah syarat yang menyebabkan
seseorang wajib melaksanakan shalat. Sedangkan syarat sah shalat adalah syarat
yang menjadikan shalat seseorang diterima secara syara’ di samping ada criteria
lain seperti rukun.
Syarat wajib shalat adalah sebagai
berikut:
1.Islam;
2.Baliqh.
3.Berakal
1.Islam;
2.Baliqh.
3.Berakal
Adapun
syarat-syarat sah shalat adalah:
1.
Mengetahui masuk waktu. Shalat tidak sah
apabila seseorang yang melaksanakannya tidak mengetahui secara pasti atau
dengan persangkaan yang berat bahwa waktu telah masuk, sekalipun ternyata dia
shalat dalam waktunya. Demikian juga orang ragu, shalatnya tidak sah. Allah SWT
berfirman:
اِنَّ
الصَّلَوةَكَانَتْ عَلىَ المُؤْمِنِيْنَ كِتَبًامَوْقُوْتاً....
Artinya:
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman(Q.S.An-Nisa`: 103)
Artinya:
Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman(Q.S.An-Nisa`: 103)
2.
Suci dari hadas kecil dan hadas besar.
Penyucian hadas kecil dengan wudhu’ dan penyucian hadas besar dengan mandi.
3.
Suci badan, pakaian dan tempat dari
najis hakiki. Untuk keabsahan shalat disyaratkan suci badan, pakaian dan tempat
dari najis yang tidak dimaafkan, demikian menurut pendapat jumhur ulama. Tetapi
menurut pendapat yang masyur dari golongan Malikiah adalah sunat mu’akad.
4.
Menutup aurat. Seseorang yang shalat
disyaratan menutup aurat, baik sendiri dalam keadaan terang maupun dalam
keadaan gelap.
5.
Menghadap kiblat. Ulama sepakat bahwa
menghadap kiblat merupakan syarat sah shalat. Rasulallah Saw brsabda:
َوَعَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم (
مَا بَيْنَ اَلْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ قِبْلَةٌ ) رَوَاهُ
اَلتِّرْمِذِيُّ وَقَوَّاهُ اَلْبُخَارِيُّ
Dari Abu Hurairah
Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:
Ruang antara Timur dan Barat adalah Kiblat. Diriwayatkan oleh
Tirmidzi dan dikuatkan
oleh Bukhari
(Bulughul Maram No. 226 hal : 42)
|
Dalam hadits Lain :
َوَلِأَبِي دَاوُدَ :
مِنْ حَدِيثِ أَنَسٍ : ( كَانَ إِذَا سَافَرَ فَأَرَادَ أَنْ يَتَطَوَّعَ
اِسْتَقْبَلَ بِنَاقَتِهِ اَلْقِبْلَةِ فَكَبَّرَ ثُمَّ صَلَّى
حَيْثُ كَانَ وَجْهَ رِكَابِهِ ) وَإِسْنَادُهُ حَسَنٌ
|
Artinya:
Dalam riwayat Abu Dawud
dari hadits Anas Radliyallaahu 'anhu : Apabila beliau bepergian kemudian ingin
sholat sunat maka beliau menghadapkan unta kendaraannya ke arah kiblat. Beliau
takbir kemudian sholat menghadap ke arah mana saja kendaraannya menghadap.
Sanadnya hasan.
(Bulughul maram hadits No.228 hal:43)
6.
Niat. Golongan Hanafiah dan Hanabilah
memandang niat sebagai syarat shalat, demikian juga pendapat yang lebih kuat
dari kalangan Malikiah.
2.1.2 Redaksi dan Terjemah Hadits Nabi Muhammad
Saw Tentang Shalat Jumat
Shalat
Jum’at merupakan kewajiban bagi setiap mukallaf (orang yang telah diberikan
beban untuk menjalankan kewajiban agama) dan aqil baligh sesuai dengan dalil
yang menunjukkan bahwa shalat Jum’at wajib bagi setiap mukallaf, dengan ancaman
yang sangat keras bagi orang yang meninggalkannya dan dengan himmah (tekad)
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk membakar rumah orang-orang yang
meninggalkannya, tidaklah ada hujjah yang lebih jelas daripada perintah yang
termaktub di dalam al-Qur-an yang mencakup setiap individu muslim, di dalamnya
diungkapkan:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ
Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah...[Al-Jumu’ah:9]
Data yang diperoleh
dari hasil analisis hadits tersebut pemakalah
menemukan hadits mengenai wanita tidak wajib shalat jum’at:
Hadits Dari
Thariq Ibnu Syihab, kitab Shalat, bab shalat jum’at hadits No. 494
وَعَنْ طَارِقِ بْنِ
شِهَابٍ; أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ: ( الْجُمُعَةُ حَقٌّ
وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ فِي جَمَاعَةٍ إِلَّا أَرْبَعَةً: مَمْلُوكٌ,
وَاِمْرَأَةٌ, وَصَبِيٌّ, وَمَرِيضٌ ) رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَقَالَ:
لَمْ يَسْمَعْ طَارِقٌ مِنَ اَلنَّبِيِّ . وَأَخْرَجَهُ اَلْحَاكِمُ مِنْ
رِوَايَةِ طَارِقٍ اَلْمَذْكُورِ عَنْ أَبِي مُوسَى ٍ
|
|
Artinya:
Dari Thariq Ibnu Syihab bahwa Rasulullah
Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sholat Jum'at itu hak yang wajib
bagi setiap Muslim dengan berjama'ah kecuali empat orang, yaitu: budak, wanita,
anak kecil, dan orang yang sakit." Riwayat Abu Dawud. Dia berkata: Thoriq
tidak mendengarnya dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam Dikeluarkan oleh
Hakim dari riwayat Thariq dari Abu Musa.
Senyumlah
Manis wajahmu kulihat di sana
Apa rahasia yang tersirat
Tapi zahirnya dapat kulihat
Mesra wajahmu dengan senyuman
Senyuman...
Senyum tanda mesra
Senyum tanda sayang
Senyumlah sedekah yang paling mudah
Senyum di waktu susah tanda ketabahan
Senyuman itu tanda keimanan
Senyumlah... ...
Hati yang gundah terasa tenang
Bila melihat senyum diri kan tenang
Tapi senyumlah seikhlas hati
Senyuman dari hati jatuh ke hati
Senyumlah seperti Rasulullah
Senyumnya bersinar dengan cahaya
Senyumlah kita hanya kerana Allah
Itulah senyuman bersedekah
Itulah sedekah paling mudah
Tiada terasa terhutang budi
Ikat persahabatan antara kita
Tapi senyum jangan disalah guna
Senyum... ...
Senyumlah kita
Senyumlah... ...
Senyumlah penawar duka
Senyumlah penyejuk hati
Apa rahasia yang tersirat
Tapi zahirnya dapat kulihat
Mesra wajahmu dengan senyuman
Senyuman...
Senyum tanda mesra
Senyum tanda sayang
Senyumlah sedekah yang paling mudah
Senyum di waktu susah tanda ketabahan
Senyuman itu tanda keimanan
Senyumlah... ...
Hati yang gundah terasa tenang
Bila melihat senyum diri kan tenang
Tapi senyumlah seikhlas hati
Senyuman dari hati jatuh ke hati
Senyumlah seperti Rasulullah
Senyumnya bersinar dengan cahaya
Senyumlah kita hanya kerana Allah
Itulah senyuman bersedekah
Itulah sedekah paling mudah
Tiada terasa terhutang budi
Ikat persahabatan antara kita
Tapi senyum jangan disalah guna
Senyum... ...
Senyumlah kita
Senyumlah... ...
Senyumlah penawar duka
Senyumlah penyejuk hati
Minggu, 18 November 2012
Fawatih Al-Suwar
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengrtian
Fawatih al-Suwar
Dari segi bahasa, fawatihus suwar
berarti pembukaan-pembukaan surat, karena posisinya yang
mengawali
perjalanan teks-teks pada suatu surat. Apabila dimulai dengan huruf-huruf
hijaiyah, huruf
cenderung
‘menyendiri’ dan tidak bergabung membentuk suatu kalimat secara kebahasaan.
Dari segi
pembacaannya
pun, tidaklah berbeda dari lafazh yang diucapkan pada huruf hijaiyah.
Ibnu Abi Al Asba’ menulis sebuah
kitab yang secara mendalam membahas tentang bab ini, yaitu
kitab
Al-Khaqathir Al-Sawanih fi Asrar Al-Fawatih. Ia mencoba menggambarkan
tentang beberapa
kategori
dari pembukaan-pembukaan surat yang ada di dalam Al-Quran. Pembagian karakter
pembukaannya
adalah sebagai berikut. Pertama, pujian terhadap Allah swt yang
dinisbahkan kepada
sifat-sifat
kesempurnaan Tuhan. Kedua, yang menggunakan huruf-huruf hijaiyah;
terdapat pada 29
surat.
ketiga, dengan mempergunakan kata seru (ahrufun nida), terdapat
dalam sepuluh surat. Lima
seruan
ditujukan kepada Rasul secara khusus. Dan lima yang lain ditujukan kepada umat.
Keempat,
kalimat
berita (jumlah khabariyah); terdapat dalam 23 surat. kelima, dalam
bentuk sumpah (Al
Aqsam); terdapat dalam 15 surat.
2.2 Macam-Macam
Fawatih Al-Suwar
Beberapa
ulama telah melakukan penelitian tentang pembukaan surat Alquran, diantaranya
sebagai yang dilakukan al-Qasthalani. Ia mengiventarisir Fawatih al-Suwar menjadi
sepuluh macam. Sementara Ibn Abi al-Isba dalam kitabnya al-Khaqatir
al-Sawanih fi Asrar Fawatih, hanya menyebutkan lima saja.
2.2.1 Pembukan dengan
pujian kepada Allah (al-istiftah bi
al-tsana).
Pujian kepada Allah ada dua
macam, yaitu:
1.
Menetapkan
sifat-sifat terpuji kepada Allah (al-itsbat shifat al-madhiy) dengan menggunakan salah satu lafal
berikut.
a.
Memakai
lafal hamdalah, yakni dibuka dengan (الحمد لله), yang
terdapat dalam 5 surat.
b.
Memakai
lafal (تبارك), yang
terdapat dalam 2 surat.
2.
Mensucikan
Allah dari sifat-sifat negatif (tanzih ‘an sifat naqshim) dengan
menggunakan lafal tasbih, (يسبح\سبح\سبح\سبحن) sebagai yang
terdapat dalam 7 surat.
Berdasarkan
uraian di atas, ternyata masing-masing surat tersebut menetapkan sifat-sifat
yang negatif. Surat-sufat yang diawali dengan pujian ini memiliki tasbih itu
merupakan monopoli Allah. Dalam hal ini, tasbih dimulai dengan mashdar dan
selanjutnya diikuti dengan fi’il. Ini semua dimaksudkan agar mencakup
seluruh tasbih, sekaligus menunjukkan betapa ajaibnya Al-Quran itu.
2.2.2 Pembukaan dengan huruf-huruf yang
terputus-putus (Istiftah bi al-huruf
al-muqatha’ah).
Pembukan dengan huruf-huruf
ini terdapat dalam 29
surat dengan memakai 14 huruf
tanpa diulang, yakni (ا\ي\هـ\ن\م\ل\ك\ق\ع\ك\ص\س\ر\ Penggunan huruf-huruf tersebut dalam
pembukaan surat-surat Alquran disusun dalam 14 rangkaian, yang terdiri dari
kelompok berikut:
1.
Kelompok
sederhana, terdiri dari satu huruf, terdapat dalam 3 surat, yakni (ص) (QS. Shad); (ق) (QS. Qaf);
dan (ن) (QS. Nun).
2.
Kelompok
yang terdiri dari dua huruf, tedapat dalam 3 surat, yakni (حم) (QS.
Al-Mu’min; QS. Al-Sajdah; QS. Al-Zukhruf, QS. Al-Dukhan; QS. Al-Jatsiyah; dan
QS.Al-Ahkaf; (طه) (QS. Thaha); (طس) (QS. Al-Naml);
dan (يس) (QS. Yasin).
3.
Kelompok
yang terdiri dari tiga huruf, yakni (الم) QS.
Al-Bqarah, QS. Ali Imran, QS.
Al-Ankabut, QS. Al-Rum, QS. Luqman dan QS. Al-Sajdah).
4.
Kelompok
yang terdiri dari empat huruf, yakni (الر) (QS.
Al-Ra’ad) dan (المص) (QS. Al-A’raf). Kelompok yang terdiri
dari lima huruf, yakni rangkaian ((كهيعص (QS. Maryam)
dan (حم
عسق) (QS. Al-Syuara).
2.2.3
Pembukaan
dengan panggilan (al-istiftah bi
al-nida)
Nida ini ada tiga macam, yaitu nida’ untuk
nabi, nida untuk kaum mukminin dan nida untuk umat manusia. .
2.2.4 Pembukaan dengan kalimat (jumlah)
khabariah (al-istiftah bi al-jumal
al-khabariayyah).
Jumlah khabariyyah di dalam
pembukaan surat ada dua macam, yaitu:
1.
Jumlah ismiyyah
Jumlah ismiyyah yang menjadi
pembuka surat terdapat 11 surat, yaitu:
a.
(براءة من الله ورسوله) (Inilah
pernyataan) pemutusan hubungan dari Allah dan rasul-Nya (QS.
Al-Taubah).
b.
(سورة انزلناها وفرضناها) (ini
adalah) satu surat yang Kami nuzulkan dan kami wajibkan (QS. Al-Nur);
c.
(تنزيل الكتاب من الله العزيز الحكيم) /Kitab Alquran ini dinuzulkan oleh
Allah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana (QS. Al-Zumar);
d.
(الذين كفروا زصلوا عن سبيل الله) (orang-orang
kafir dan menghalang-halangi (manusia), dari jalan Allah), (QS. Muhammad);
e.
(ان فتحنالك فتحا مبينا) / Sunngguh kami telah, memberikan
keapdamu kemenangan yang nyata (QS. Al-Fath);
f.
(الرحمان علم القران) /Alah Yang Maha Pemurah. Yang telah
mengajarkan, (QS. Al-Rahman);
g.
(الحاقة ماالحاقة) / Kiamat, apakah hari kiamat itu? (QS.
Al-Haqqa);
h.
(ان ارسلنانوحا الي قوم) /Sungguh
telah mengutus Nuh kepada kaumnya (QS. Nuh) ;
i.
(انا انزلنه في ليلة القدر) /Sungguh telah menurunkannya
(Alquran) pada malam al-Qadr (QS. Al-Qadr); QS. Al-Qadr;
j.
(القارعة ما القارعة) /Hari Kiamat, apakah Hari kiamat
itu?(QS. Al-Qari’ah);
k.
(انا اعطيناك الكوثر) /Sungguh kami telah memberikan
kepadamu nikmat yang banyak (QS. Al-Kawtsar).
2.
Jumlah
fi’liyah
Jumlah fi’liyah yang menjadi
pembuka surat-surat Alquran terdapat dalam 12 surat, yaitu :
a.
(يسئلونك عن الانفال) /Mereka
bertanya kepadamu tentang pendistribusian harta rampasan perang (QS.
Al-Anfal);
b.
(اتي امرالله فلا تستعجلوه) /Telah
pasti datangnya ketetapan Allah itu, maka janganlah minta disegerakan (QS.
Al-Nahl),
c.
(اقترب للناس حسابهم) /Telah
dekat datangnya saat itu (QS. Al-Qamar);
d.
(قدافلل المئمنون) /Sungguh
beruntung orang-orang yang beriman (QS. Al-Mukminun;
e.
(اقتربت الساعة) /telah
dekat kepada manusia hari menghisab segala amalam mereka (QS. Al-Anbiya);
f.
(قدسمع الله قول التي تجادلك) /Seseorang
telah meminta kedatangan azab yang akan menimpanya (QS. Al-Ma’arij);
g.
(لاقسم بيوم القيامة) /Aku
bersumpah dengan hari kiamat (QS. Al-Qiyamah);
h.
(لااقسم بهذا البلاد) /Aku
bersumpah dengan kota ini, Makkah (QS. Balad;
i.
(عبس وتولي) /Dia
(Muhammad) bermuka Masam dan berpaling (QS. ‘Abasa)
j.
(لم يكن الذين كفروا من اهل الكتاب) /Dia
Orang-orang kafir, yakni ahli kitab dan orang-orang musyrik (mengatakan bahwa
mereka) tidak akan meninggalkan agamanya (QS. Al-Bayyinah);
k.
(الهاكمتكاثر) /Bermegah-megahan
telah melalaikan kamu (QS. Al-Takatsur).
Adapun hikmah dan rahasia
adanya pembukaan surat-surat dengan nida’ yaitu untuk memberi perhatian dan
peringatan, baik bagi Nabi, umatnya, maupun untuk menjadi pedoman kehidupan
ini.
2.2.5 Pembukaan
dengan sumpa (al-istiftah bi al-qasam).
Sumpah yang digunakan dalam
pembukaan surat Al-quran ada tiga macam dan terdapat dalam 15 surat.
1.
Sumpah
dengan benda-benda angkasa, misalnya (والصفات) (Demi
rombongan yang bersaf-saf) dalam QS. Al-Shaffat; (والنجم) (Demi
bintang) dalam surat al-Najm; (زالمرسلات) (Demi
malaikat-malaikat yang mencabut nyawa) dalam QS. Al-Nai’at; (والسماء ذات البروج) (Demi
lagit yang memiliki gugusan bintang) dalam QS. Al-Buruj; (والسماء و الطارق) (Demi
langit dan yang datang pada malam harinya) dalam QS al-Thariq; (والفجروليال عشر) (Demi
fajar dan malam yang sepuluh) dalam QS. Al-Fajr; dan (والشمس والضحها) (Demi
matahari dan cahanyanya di waktu duha) dalam QS. Al-Syams.
2.
Sumpah
dengan benda-benda bawah, misalnya (والذاريات ذروا) (Demi
angin yang menerbangkan debu dengan sekuat-keuatnya) dalam QS.
Al-Dzariyyat; (والطور) (Demi bukit Thur) dalam QS.
Al-Thur; (والتين) (Demi buah
Tin) dalam QS. Al-Thin; (والعاديت) (Demi kuda
perang yang berlari kencang) dalam QS. Al-‘Adiyat.
3.
Sumpah
dengan waktu, misalnya (واليل) (Demi malam) dalam QS.
Al-Layl; (والضحي) (Demi
waktu duha) dalam QS. Al-Dhuha; (والعصر) (Demi
waktu) dalam QS. Al-Ashr.
Hikmah dari fawatih al
suwar dengan sumpah ini, pertama, agar manusia meneladani sikap
bertanggung jawab; berbicara harus benar dan jujur dan berani berbicara untuk
menegakkan keadilan; kedua, agar dalam bersumpah manusia harus
senantiasa memakai nama-nama Allah bukan selain-Nya; ketiga, digunakannya
beberapa benda sebagai sumpah Allah dimaksudkan agar benda-benda itu
diperhatikan manusia dalam rangka mendekatkan diri keapda Allah, karena pada dasarnya,
benda-benda itu ciptaan Allah.
2.2.6 Pembukaan dengan syarat (al-istiftah bi al-syarth).
Syarat yang digunakan dalam
pembukaan surat Al-Quran ada dua macam dan digunakan dalam 7 surat, yakni:
1.
(اذالشمس كورت)
/ Apabila matahari digulung dalam QS. Al-Takwir;
2.
(اذالشماء انفطرت) /Apabila langit terbelah,
dalam QS. Al-Infithar;
3.
(اذالشماء انشقت)
/Apabila langit terbelah, dalam QS. Al-Insyiqaq,
4.
(اذا واقعت الواقعة) /Apabila terjadi hari kiamat ,
dalam QS. Al-Waqi’ah;
5.
(اذاجاءك المنافقون) /Apabila orang-orang munafik
datang kepedamu, dalam QS. Al-Munafiqun;
6.
(اذا زلزلت الارض زلزالها) /Apabila bumi dogoncangkan
dengan goncangan yang dahsyat, dalam QS. Al-Zaljalah;
7.
(اذاجاءنصرالله والفتح) /Apabila telah datang
pertolongan Allah dan kemenangan, dalam QS. Al-Nashr.
2.2.7 Pembukaan dengan kata kerja perintah (al-istiftah bi al-amr)
1.
Dengan (اقرأ)
bacalah, yang hanya terdapat dalam QS. Al-Alaq
2.
Dengan (قل)
katakanlah, yang terdapat dalam QS al-Jin, QS. Al-Kafirun, QS. Al-Falaq dan QS.
Al-Nas.
2.2.8 Pembukaan dengan pertanyaan (al-istiftah bi al-istifham)
Bentuk pertanyaan ini ada dua macam
yaitu:
1.
Pertanyaan,
positif yang pertanyaan dengan menggunakan kalimat positif. Pertanyaan ini
digunakan dalam 4 pendahuluan surat Alquran, yaitu: (هل اتي علي الانسان حين من الدهر) Bukankah
telah datang atas manusia satu waktu dari masa dalam QS. Al-Dahr, (عم يتساءلون . عن البإالعجيم) Tentang
apakah mereka saling bertanya tentang berita yang besar, dalam QS al-Naba,
(هل
اتاك حديث الغاشية) Sudah datangkah kepadamu berita
tentang hari pembalasan? Dalam QS. Al-Ghasyiyah, (ارايت الذي يكذب بالدين) Tahukah
kamu orang-orang yang mendustakan agama? Dalam QS. Al-Ma’un.
2.
Pertanyaan
negatif, yaitu pertanyaan dengan menggunakan kalimat; negatif, yang hanya
terdapat dalam dua surat, yakni (الم نشرح لك صدرك) Bukankah
kami telah melapangkan dadamu untukmu, dalam QS. Al-Insyirah dan (الم تركيف فعل ربك بأصحب الفيل) Apakah
kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara
bergajah dalam QS. Al-Fil.
2.2.9 Pembukaan
dengan doa (al-istiftah bi al-du’a)
Pembukan dengan doa ini terdapat dalam tiga
surat. Yaitu:, (ويل
لكل همزةلمزة) Kecelakaan
bagi setiap pengumpat lagi pencela dalam QS. Al-Humazah, (تبت يدا ابي لهب وتب) Binasalah tangan Abu Lahab dan
sungguh dia akan binasa dalam QS. Al-lahab.
2.2.10 Pembukaan
dengan alasan (al-istiftah bi
al-ta’lil)
Pembukan dengan
alasan ini hanya terdapat
dalam QS. Al-Quraisy (لإيلف قريش)
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy..
2.3 Pendapat Ulama Tentang Fawatih Al-Suwar
Para ulama banyak yang membicarakan masalah ini
diantara mereka ada yang berani menafsirkan nya, yang mana huruf-huruf itu
adalah rahasia yang Allah saja yang mengetahuinya. Ada pun penafsiran ulama itu
adalah sebagai berikut:
1.
As-Suyuti menukil pendapat ibnu Abbas tentang hurup tersebut
adalah sebagai berikut: diantaranya: الم berarti الله
اعلم انا yang berarti hanya
aku yang paling tahu kemudian المص yang berarti A’lamu wa Afshilu yaitu hanya
aku yang paling mengetahui dan yang menjelaskan suatu perkara, sedangkan المر berarti Ana Ara yang berarti aku melihat.
Diriwayatkan pula dari Ibnu Abbas bahwa makna كهيعص yaitu
Kaf dari kata Karim yang berarti mulia, Ha adalah Hadin yang berarti memberi
petunjuk, Ya adalah Hakim yang berarti yang maha bijaksana, Ain yaitu Alim yang
berarti yang maha mengetahui, dan Shad yaitu Shadiq yang berarti yang maha
Benar.[7]dan
sebagainya.Dikatakan bahwa pendapat ini hanyalah dugaan saja. kemudian
As-Suyuti menerangkan bahwa hal itu merupakan rahasia yang hanya Allah swt
sendiri yang mengetahuinya.
2.
Az- Zarkasyi berkata dalam tafsirnya ‘al-Qassyaf
tentang huruf-huruf itu bahwa di dalamnya terdapat beberapa pendapat yaitu:
merupakan rahasia Allah yang hanya Allah sendiri nyang mengetahuinya. Atau
merupakan nama surat, dan sumpah Allah swt dan supaya dapat menarik perhatian
orang yang mendengarnya.
3.
Al-Quwaibi mengatakan bahwasanya kalimat itu merupakan
peringatan bagi nabi, mungkin pada saat itu beliau dalam keadaan sibuk, maka
Allah menyuruh Jibril untuk memberikan perhatian terhadap apa yang disampaikan
kepadanya.
4.
As-sayyid rasyid ridha tidak membenarkan al-quwaibi
diatas, karena nabi senantiasa dalam keadaan sadar dan senantiasa menanti
kedatangan wahyu. Rasyid ridha berpendapat sesuai dengan ar-Razi bahwa tanbih
ini sebenarnya dihadapkan kepada orang-orang musyrik mekkah dan ahli kitab
madinah. Karena orang-orang kafir apabila nabi membaca al-Qur’an mereka satu
sama lain menganjurkan untuk tidak mendengarkannya, seperti dijelaskan dalam
surat fushilat ayat 26.
5.
Ulama salaf berpendapat bahwa ‘‘Fawatih al-Suwar’’
telah disusun semenjak jaman azali, yang demikian itu melengkapi segala yang
melemahkan manusia dari mendatangkan seperti al-Qur,an.
Oleh karena I’tiqad bahwa huruf-huruf itu telah sedemikian daari azalinya, maka banyaklah orang yang telah berani menafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap huruf-huruf tersebut.
Oleh karena I’tiqad bahwa huruf-huruf itu telah sedemikian daari azalinya, maka banyaklah orang yang telah berani menafsirkannya dan tidak berani mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap huruf-huruf tersebut.
BAB
III
SIMPULAN
DAN SARAN
3.1 Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari
makalah ini adalah:
·
Fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka surat, karena
posisinya di awal surat dalam al-quran.
·
Seluruh surat
dalam al-quran dibuka dengan sepuluh macam
pembukaan dan tidak ada satu surat pun yang keluar dari
sepuluh macam tersebut.
·
Para ulama berpendapat bahwa huruf-huruf fawatih
as-suwar itu secara umum telah sedemikian azali maka banyak ulama yang tidak
berani menafsirkannya dan tidak berani
mengeluarkan pendapat
yang tegas terhadap
makna huruf-huruf tersebut.
·
Pembukaan-pembukaan surat
yang ada di
dalam Al-Quran. Pembagian Karakter pembukaannya adalah
sebagai berikut. Pertama, pujian terhadap Allah swt yang dinisbahkan
kepada sifat-sifat kesempurnaan
Tuhan. Kedua, Yang menggunakan
huruf- huruf
hijaiyah; terdapat pada
29 surat. Ketiga, dengan
mempergunakan kata seru(ahrufun nida), terdapat dalam sepuluh surat. lima seruan ditujukan kepada
Rasul secara khusus. Dan lima
yang lain ditujukan kepada umat. Keempat, kalimat berita (jumlah khabariyah); terdapat dalam 23
surat. kelima, dalam bentuk sumpah
(Al-Aqsam); terdapat dalam 15 surat.
3.2 Saran
Penulis
hanya manusia biasa, yang tak pernah lepas dari salah dan khilap apalagi kalau
harus mengukur dari kemampuan dan skill yang kami miliki, tentu masih sangat
jauh dari suatu kepantasan dan kebenaran yang sebenarnya. Maka dari itu untuk
merubah suatu kesalahan, menjadi kekuatan penulis berharap adanya kritik dan
saran yang membangun agar makalah selanjutnya bisa memiliki nilai dan manfaat
yang baik.
DAFTAR
PUSTAKA
al-Suyuti, Al-Itqan fi Ulum Al-Quran, (Semarang: Toha Putra, 1982).
al-Hasni,
Mahmud bin Alawi al-Maliki, Mutiara Ilmu-ilmu Al-Quran, Bandung, Pustaka Setia, 1998.
Chirzin,
Muhammad, Al-Quran dan Ulumul Qur’an, Yogyakarta, PT Dana Bhakti Prima Yasa, 1998.
Langganan:
Postingan (Atom)