Sabtu, 28 September 2013

MY COLLECTION

IZINKAN AKU MENGELUH
Ini tentang cerita kehidupan, kehidupan yang penuh dengan luka liku perjalanan. Tak mudah memang untuk menyusurinya, namun disanalah letak makna dari kehidupan itu sendiri. banyak asa, rasa, suka dan duka. Yahh seperti saat ini, seperti detik ini yang aku rasakan. Rasa pahit asam masa lalu yang masih membekas dalam benak, masa manis dan lada masa ini, yang sedang aku nikmati dan aku jalani dan masa penuh Tanya yaitu dimasa depanku yang ada di depan mata. Rumput hijau dan ilalang inilah yang selalu menemani keheningan ku setiap aku mengenang semua memori nostalgia setiap detik gambaran hidupku, dan gemercik air itu, serta sepoi angin yang selalu memanjakanku jika aku tersesat dalam memori kelamku.. indah nya tempat ini membuat aku nyaman dan betah menghilangkan penat dan menunggu waktu kedatangan janjinya kepadaku..ya..tempat ini, tempat dimana rangkaian janji terucap dan bahkan sampai saat ini kata itu sangat sangat masih terngiang ditelingaku.
Tak lama aku terhanyut dalam alunan nada suram tiba-tiba “hei nona manis”. Sapaan itu membuatku sedikit terenyah dan membuatku tersadar dari lamunan. “suara itu…” aku melirih dalam hati, dan ia ternyata benar, suara yang tak asing aku dengar ditelingaku setiap ucap katanya, nada suaranya, dan cirri khas sapaannya. Dadaku berdegup kencang, anganku melayang tinggi tak terbatas, jiwaku seolah terbawa angin terombang ambing bak daun kering yang jatuh, ya Rabb ada apa ini?bahkan aku tak kuasa melirik sumber suara sapaan tadi. Sekali lagi aku mendengar “hei,,gadis kecil “ dan kini panggilan itu seolah-olah memberikan energy untuk aku meliriknya. Luar biasa bayangan itu kini Nampak diretina mataku berwujud dikedua bola mataku dan nyata dihadapanku. Sesosok makhluk yang tidak asing dalam pandanganku yang telah lama hilang dan kini dia berdiri dibelakangku. “ka..ka..kamu..” aku tertegung melihat bayangan itu hadir lagi dalam pandanganku, tak ada yang berubah darinya hanya ada sedikit garis-garis halus disekitar wajahnya, namun tak sedikitpun merubah pancaran khas wajahnya yang selama ini aku kenal. “Ya..apa kabarmu nona manis” pertanyaan itu membuat aku kelu bahkan tak dapat lagi aku berani menatap wajahnya yang memberikan senyuman hangat seperti 8 tahun yang lalu tak ada yang berubah darinya, dia berjalan dan duduk mendekatiku, dengan jarak yang tidak terlalu dekat karena ia tahu bagaimana karakterku dan aturan ketat yang dibuat ibu kepadaku. Aku tersenyum seakan senyuman itu adaLah senyuman paling indah yang pernah aku lakukan. “kemana saja kamu selama ini? Kamu tahu setiap hari aku menunggu mu disini? Sampai aku jenuh harus menunggu dan menunggu, tapi entah knapa hari ini kaki ku merasa ingin melangkah lagi ke tempat ini dan ternyataa…” tak sempat aku membereskan ucapan ku tiba-tiba dia berbicara dengan gayanya yang kalem, dingin cuek dan menenangkan “dan ternyata aku menepati janjiku..”dia melanjutkan kata-kataku dengan senyumannya yang selalu ikhlas dia keluarkan untukku. “ Aku masih tetap belum percaya kau tampak dihadapanku lagi dan ada di tempat ini lagi, kau tahu berapa lama kau menghilang tanpa jejak?lihat sekarang dirimu tanda-tanda kriput sudah mulai tumbuh “. Aku berbicara sedikit meledek dan lumayan sedikit mencairkan suasana. “kamu tetap tidak berubah ya sejak kecil sampai sudah dewasa seperti sekarang ini tetap saja mungil, dan bawel tapi kamu tambah cantik dan manis.” Dia membalas gurauanku sembari tersenyum tenang dan sedikit memuji. “8 tahun yang lalu kamu masih SMP kelas 1 ya, aku masih ingat pertama aku bertemu denganmu yang masih sangat lugu kamu hampir tertabrak motor gara-gara kamu jalan-jalan pinggir jalan sambil ngelamun untung ada aku coba kalu ngga? Gak bisa ketemu aku lagi kan sekarang?” dia mengajak ku bercerita ke masa lalu dengan gaya ceritanya yang sedikit menggemaskan, mengajaku mengenang masa-masa aku pertama mengenalinya dan bersahabat dengannya. Memang usiaku dengan nya terpaut lumayan jauh waktu itu aku berumur 12 tahu dan dia 18 tahun ya seorang cowok ABG menolong seorang anak kecil yang baru akan menginjak remaja. dia sesosok pemuda yang baik hati, pintar dan tampan pula, tak sedikit juga orang-orang bilang dia mirip artis korea yang entah orang-orang menyebutkan nama artis itu siapa. aku tidak perduli dengan semua itu. Karena yang aku tahu aku telah ditolong oleh seorang pemuda tampan. “iya makasih dulu udah nolongin aku, kaya yang gak ikhlas nolongin, disebut-sebut terus, meningan gak ditolongin sekali deh gak apa apa biarpun gak ketemu kamu lagi” geramku sedikit kesal. “eehh.. nona manis mulai kesal, hehe..kamu tambah cantik deh. Aku baru sadar nay sekarang udah jadi mahasiswi sih”. Dia mulai lagi berceloteh dan meledek aku seperti dulu. Tak ada yang berubah darinya gayanya yang humoris serta semua kelakuannya yang konyol. “ih kamu ya, mentang mentang udah jadi dokter” kata ku bergurau. “lha darimana kamu tahu aku jadi dokter sekarang?” dia balik bertanya padahal tadi aku niat menjawab seadanya yang ada diotaku. “ hah?emang beneran sekarang kamu udah jadi dokter?”padahal tadi aku Cuma asal nebak aja, ia kamu belum cerita kemana aja kamu selama ini?”
Dia tersenyum sambil menatap lepas air sungai yang mengalir tanpa menatap kearahku. “ maaf nay, sebenarnya dulu aku gak bermaksud buat ninggalin kamu tanpa pamit, Cuma wktunya pada saat itu sangat mepet, tapi untung tiap kali kita kesini aku slalu berkata pasti suatu saat ketika kita harus berpisah kita akan bertemu lagi di sini dan kenyataannya ia kan, kita bertemu lagi di tempat ini. Waktu itu aku dapat peluang beasiswa buat nerusin kuliah di luar kota nay, dan kebetulan aku lulus hingga akhirnya sekarang aku telah lulus  menjadi lulusan terbaik hingga aku langsung dipekerjakan disebuah Rumah sakit dan langsung dapat izin praktek.”  “ tunggu..tunggu.. memangnya kamu kuliah dimana sama ngambil jurusan apa?ko bisa jadi dokter?” belum selesai dia berbicara, aku memotong omongannya dengan pertanyaan yang membuatnya tertawa tak tahu apa yang lucu dari pertanyaanku. “hahah nay, nay, kamu itu meskipun udah mahasiswi tetepa aja kaya anak SMP kelas 1 ya?” aku meliriknya kesal, namun dia tidak perduli dan melanjutkan cerintanya “aku dapet beasiswa kedokteran di jogya, dan berjuang disana sampai akhirnya Alhamdulillah aku bisa kembali lagi kesini melihatmu, yang sekarang telah tumbuh menjadi wanita dewasa” aku hanya diam dan tersenyum kecil menanggapinya.
***
Hari itu berlalu dengan indah, dia seorang sahabat dimasa lalu ku sekaligus seorang kaka terbaiku sampai hari ini, tapi entah kenapa keberadaannya saat ini membawa suasana yang berbeda, tak tau apa yang berbeda namun yang jelas ada perasaan aneh tergelintir dalam diriku saat ini. “nay bagaimana kuliahmu nak?” ibu sudah lama tidak mendengar ceritamu tentang perkembangan kamu dikampus? Ibu mendekatiku dan duduk disebelahku. Dan tempat inilah tempat favorit aku dan ibu jika ada dirumah, sebuah teras rumah yang sederhana namun indah dengan adanya bunga-bunga yang aku tanam disekitar pelataran rumahku sejuk sekali rasanya jika duduk ditempat itu. rumah kami memang kecil dan sangat sederhana karena aku hanya tinggal berdua dengan ibu, semenjak aku mengenal bahasa ibu tidak pernah menceritakan sosok ayah kepadaku bahkan sampai saat ini aku belum tahu siapa dan bagaimana sosok ayahku, jika aku bertanya tentang ayah, ibu pasti mengalihkan pembicaraan yah seperti itulah kehidupan ku. Aku adalah Kanaya ya ibuku memberi nama aku dengan sebutan Kanaya azalea Lubis dan aku tahu pasti nama lubis itu adalah peninggalan ayah satu-satunya karena ibu ku asli tulen orang bandung dan kami pindah rumah dari Jakarta ke Bandung saat aku keluar dari SMP, karena mungkin tadinya ibu ikut dengan ayah dijakarta ya meskipun ibu tidak banyak cerita tentang ayah namun aku selalu bisa menebak setiap ucapan-ucapan ibu yang ibu lontarkan setiap kali bercakap denganku. aku meneruskan sekolahku dibandung dan menetap sampai saat ini. sekarang kami menetap disini kota bandung . dari sanalah aku berpikir bhwa aku tahu aku adalah seorang keturunan bandung-medan dari nama belakangku. Ibu ku adalah seorang ibu skaligus ayah buat ku ibu mempunyai kesibukan dengan bisnis catringnya yang Alhamdulillah sudah di kenal dimana-mana,jadi penghasilan kami untuk kebutuhan sehari-hari tercukupi dari usaha itu, tak jarang juga aku selalu membantu buat mengantarkan catring pesanan langganan ibu, ibu juga mempunyai 3 orang karyawan di temapat catringnya dan punya tempat khusus buat usahanya ya meskipun sederhana tapi alhamdulilah. “eh..iya bu, alhamdullillah kuliahnya baik-baik saja, malah kemarin sempat ada tawaran buat ikut sleksi study banding ke newzeland tapi aku belum jawab mau ikut atau nggak nya bu.”  “eh..kenapa gak ikut nak, ikut aja itu kan kesempatan buat kamu, katanya kamu mau tau gimana diluar negri yak kan?” ibu paling tahu apa yang anaknya inginkan memang kalo boleh aku sombong otaku lumayan bisa diperhitungkan, bahkan aku bisa kuliah pun dengan modal beasiswa. Aku hanya tersenyum menanggapi pernyataan ibu. “bu, ibu tahu kan sahabat kecil aku dulu, kak fatur, dia kemarin pulang bu dan sekarang dia udah jadi dokter.” Aku mengalihkan cerita dan bercerita kepada ibu tentang hari kemarin. “siapa nay?fatur?oh yang dulu nolongin kamu ya, ia ibu masih ingat wah dia udah gede ya sekarang, memang dia pantas jadi dokter selain baik dia tampan pula.” Jawab ibu sambil sedikit melihatku dengan tatapan yang aku kurang mengerti. “iya bu, gak kerasa pula dia udah jadi orang dewasa sekarang, dulu waktu aku masih SMP dia yang suka jailin aku terus, tapi dia juga suka ngelindungin aku aneh rasanya sekarang kalo ketemu dia bu.” Aku sedikit curhat sama ibu tentang dia. Tapi ibu hanya memberikan senyuman sambil mengelus kepalaku dan beranjak pergi ke dalam rumah. Hari ini adalah hari minggu, ya ini hari libur kuliah ku, dan seperti biasa hari ini biasanya aku berkumpul bersama anak-anak di sekitar tempat tinggalku, berbagi cerita, bernyanyi dan sedikit mengajarkan ilmu keagamaan yang aku pahami. Aku senang anak-anak maka dari itu setiap satu minggu sekali aku kumpulkan mereka disebuah madrasah kecil yang tidak jauh di dekat rumah. Dan setiap pulang dari madrasah aku pasti mampir kerumah nabila, ya dia adalah sahabatku sejak SMA sampai sekarang dibangku kuliah. Dia pindah kedaerah tempat tinggalku waktu dia SMA kelas dua dan semenjak saat itulah aku gak ngerasa sendiri disini karena kemanapun aku pergi pasti dia ada, dan dia tahu semua cerita tentang aku termasuk cerita tentang dia. “assalamualaikum nabila…nabila..” seperti biasa ketika aku kerumah nabila nada panggilan khas dari masa SMA sampai sekarang aku masih pertahankan dan pasti orang-orang dirumah nabila jika mendengar suara itu sudah pasti aku dan tak ada lagi orang lain yang berkunjung kerumahnya dan berteriak-teriak seperti aku.
“ia nay masuk aja gak dikunci ko, tanggung nih lagi beresin dulu kamar aku sendirian dirumah, ibu sama bapak udah pergi kepasar”. Terdengar suara didalam mempersilahkan masuk tanpa membukakan pintu, memang itu kebiasaanya berhubung dia juga anak satu-satunya jadi ketika ayah dan ibu nya berangkat kerja dipasar otomatis dia sendiri. “kebiasaan deh, kalo aku bertamu pasti suruh buka pintu sndiri” aku menggerutu saat memasuki rumah nabila. Tanpa basa basi aku duduk di ruang tamu dan tak lama nabila pun keluar sambil membawa segelas the manis buat disuguhkan untukku “waahh tau aja kamu bil aku lagi aus nih..” kataku sambil ku teguk langsung segelas teh manis yang disuguhkan nabila “yee..emang biasanya juga kamu kaya gitu kalo kesini, dasar naya huh” jawab nabila sedikit ketus sambil senyum terpaksa. “oia bil kamu tau gak akhirnya dia datang lagi.” “dia?dia siapa nay?” nabila bertanya penasaran “seseorang teman kecil ku yang selalu aku ceritakan sama kamu, dia yang suka jailin aku, tapi dia juga yang selalu ngelindungi aku waktu aku kenapa-napa, aneh rasanya bil sekarang dia udah jadi cowok usia 26 tahun, aku pikir dia gak akan kembali lagi ke tempat itu tapi…hmmm perasaan ku dulu sama dia biasa ajah layaknya perasaan ade ke kakak nya, tapi kamu tau bil sekarang ada rasa yang aneh saat bertemu dengan nya, kata dia sekarang dia juga praktek diklinik depan jalan raya itu dikampung sebelah jadi dia bisa lebih sering menemui aku lagi sekarang, menurutmu gimana bil?” aku bertanya pendapat kepada nabila, karena hanya dia satu-satunya sahabat dekatku saat ini. “menurutku kamu sekarang lagi sakit nay.” Nabila berkomentar tanpa penjelasan “maksudmu aku sakit apa?” aku mengerutkan kening tanda ketidak mengertianku dengan pernyataan bila tadi “hahah..sekarang kan kamu bukan anak SMP lagi bil, kamu kan sekarang mahasiswi tingkat 3 21 tahun kepala 2 pula, masa kamu gak ngerti?kamu lagi sakit asmara..heheh, kamu suka ya sama siapa tuh temen yang kamu anggap kakak mu itu?” celetukan bila seolah membuatku berfikir kemana arah pembicaraannya. “ih..kamu itu apa-apan sih bahas itu segala ya gak mungkinlah bil, kamu itu ada-ada ajah yang bener atuh ngasih saran teh, mau aku guyur neh pake air teh..!” aku menyudahi pembicaraan dengan nada sedikit mengancam nabila, tapi nabila malah tersenyum lebar dan keliatan puas melihatku sepeti ini. “hmmm udah siang ya, jam berapa sih?aku pulang yah kayanya ibu sudah nunggu dirumah.” Kataku sambil pamit “ih..kamu baru juga jam 10, biasanya juga pulang ba’da dzuhur” nabila sedikit menahan ku. “ iya maaf untuk hari ini aku gak bisa lama-lama, tadi ibu pesen katanya jangan terlalu siang ada catring khusus yang harus aku antar . Besok juga ketemu dikampus, aku pamit yah asalamualaikum bila.” “iya waalaikumsalam..hati-hati nay”.
***
Yah..tengah hari bolong yang menyenangkan, ditemani tumpukan makanan dalam dus kotak dan si cantik motor metik berwarna merah bergambar animasi kartun cwe berhijab yang sedikit tersenyum lucu yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi. Kampung sebelah sekarang yang jadi tujuan pesanan catring ibu ku. “Assalamualaikum..catring bu enci datang.” Tak lama kemudian ibu-ibu paruh baya membukakan pintu rumahnya “waalaikumslam..ehh neng naya, catring dari ibu ya?” memang tanpa aku kenalkan diri pun orang-orang daerah sini semua nya hampir mengenali ku dan catring ibuku jadi jangn heran kalo banyak yang mengenali ku tanpa harus berkenalan terlebih dahlu. “eh..iya bu, ibu ratih ya..ini catringnya 10 bungkus nasi kotak ya bu silahkan dilihat dulu takut nya ada yang kurang.” Jawabku sambil menurunkan nasi kotak di motorku.  “ ia nenk 10 bungkus, kayanya udah semuanya lengkap, makasih ya nenk apa gak mampir dulu masuk sambil minum teh?” ibu ratih menawarkan secangkir teh namun aku tolak karena tadi aku menghabiskan segelas teh dirumah nabila. “ngga bu, makasih saya pamit ya bu, kalo ada apa-apa, yang kurang atau apa tinggal telepon aja ya bu, nanti pasti saya kembali lagi.” Pamitku sambil ku parkirkan sicantik dan pergi pulang.
Dan hal yang tak pernah aku duga sebelumnya, ban motor ku kemps sungguh sialnya aku hari ini. “iihhh..kenapa sih kamu, tiba-tiba aja kemps disini, gak tau waktu banget heuuhh.. “ aku menggerutu sendiri, ngomel ngomel di depan motor seolah motor itu hidup dan hanya bisa tertunduk lesu mendengar omelan majikannya. Saat-saat seperti inilah hal yang paling menyebalkan dalam hidup, ditengah tengah terik matahari, udara kota bandung yang panas serta style hijabku yang menambah suasana mendorong motor jadi tambah menyebalkan, tapi tiba-tiba. “hei nona manis, ngapain dorong-dorong motor kaya gitu, pantes banget si jadi tukang ojeg.” Ya itu memang dia suaranya tak lantas hilang mengiang ditelingaku,sapaan khas nya yang tak mungkin orang lain menyapa dengan sapaan itu dan ledekannya yang konyol Cuma agak menyebalkan. “huh..kamu lagi, ngapain sih kamu ada disini?” aku hanya berkata sambil memalingkan muka, ya sedikit gengsilah secara lagi dorong-dorong motor.hmm “yeee ini memang daerah kekuasaan aku sekarang, kamu lupa ya, apa jangan-jangan sengaja kesini buat cari aku ya?mau dibantuin gak nona?” tawaran nya dan ocehannya membuat kepala ku berpikir, kalo aku dorong sendiri terus gak akan kuat tukang tambal ban nya jauh kalo dibantu dia huh..lagi lagi dia datang disaat aku membutuhkannya ya Alloh tanda apa ini. Tanpa aku menjawab dia mengambil alih posisi ku dan membawa motorku. “eehhh mau dibawa kemana motorku.” “tenang aja tidak akan aku jual ko, dasar nona bawel, tunggu aja di disini kebetulan ada pohon rindang, cukup lah buat kamu istirahat dan berteduh sambil menunggu motormu bisa dipakai kembali.” Tanpa aku komen aku diam dan menunggunya ditemapt yang tadi dia tunjuk. Setengah jam berlalu, dia datang dengan si cantik motorku. “hmm makasih buat bantuannya, lagi-lagi kakak udah nolongin aku.” Ucapku “hahaha..sejak kapan kamu panggil aku kakak?” bisanya juga kamu, udah nyadar ya sekarang aku udah gede?” dia malah tertawa aku memanggil dia kakak, memang sejak dulu sampai sekarang dia enggan sekali dipanggil kakak. “ih..kamu memang menyebalkan dari dulu sampe sekarang ya, aku heran kenapa ko ada ya pasien yang mau diobati sama dokter kaya kamu..! maaf sudah siang, ibu sudah nunggu, aku belum shalat dzuhur, sekali lagi makasih assalamualaikum.” pamit aku sambil memberinya muka sedikit asem “iya nona manis, waalaikumsalam hati-hati.
***
Okeh sekarang saatnya aku kenalkan dunia kampus, seperti biasa dari hari senin sampai kamis jadwal kuliah ku. Dan aku tak pernah sendiri nabila selalu ada di sampingku kebetulan satu kampus, satu kelas dan satu fakultas. Ya fakultas ekonomi menjadi pilihan kami  berhubung keluarga kami sama-sama berbisnis jadi kami berpikiran sama dengan harapan mengembangkan bisnis keluarga dan meneruskannya ya dengan jalan mendalami ilmu ekonomi. Disinilah kelas ku sebuah ruangan luas dengan deretan kursi yang rapih, bersih, ber AC pula  dan sebuah infokus telah siap menunggu tayangan-tayangan yang akan ditampilkan dosen atau mahasiswa yang siap untuk prsentasi. Aku duduk bersebelahan dengan nabila dan dibelakangku terlihat ada feri ya dia adalah sesorang yang selalu berusaha cari perhatianku huh..sangat mengganggu jika dia udah ngelakuin hal-hal yang menyebalkan. Jadi teringat hal konyol yang dia lakuin saat jam istirahat dikampus. Waktu itu dia  mengajak aku ke tengah-tengah lapang basket, tempat prakteknya orang-orang PJKR tentu tak hanya satu atau dua orang yang ada disana tapi puluhan bahkan ratusan orang, tak taulah aku tidak terlalu memperhatikan itu. “hei nay, ikut aku yu, aku ingin menunjukan sesuatu sama kamu.” Ajaknya “menunjukan apa fer?” tanpa curiga aku mengikuti nya dan sampailah aku dilapang basket tadi. Tiba-tiba dia ninggalin aku ditengah-tengah lapang dan dia berlari menuju tangga dan naik ke lantai dua kampus, aku heran pa yang mau dia lakuin. Dan tak kusangka dia berterik “kanayaaaaaaaaaaaaaa…..kamu tahu kenapa matahari itu tidak berkedip?”. Dia berteriak seperti orang stres dan menanyakan hal yang konyol sangat tak masuk akan dalam hati aku menggerutu “kenapa ini anak, salah minum obat apa, lagian emgnya mata sapi bisa berkedip.” Dan tanpa aku menjawab dia meneruskan kata-katanya “ matahari itu tidak mau berkedip karena dia tidak mau mengedipkan cahayanya untuk orang seindah kamu nay.” Aku tidk mengerti sungguh dari ungkapan feri tadi aku hanya bisa melongo terpongoh-pongoh melihat kelakuannya dn tiba-tiba tanpa ku sadari mulutku berucap “ apa-apaan sih kamu ini feri?apa maksudmu?” “nay, aku hany ingin kamu tahu, bahwa gak ada lagi yang indah di hidupku selain kamu.” Tanpa aku menunggu dia selesai aku berlari pergi dari temapt itu, sungguh peristiwa yang sangt memalukan, bayangkan tak hanya puluhan mata yang menatap tapi ratusan mata yang menyaksikan kekonyolannya, dengan sorak-sorak para penonton dilapangan itu aku mengis dan menghampiri nabila, ya memang dia satu-satunya tempat aku berbagi segala sesuatu, namun apa yang terjadi nabila yang awalnya kelihatan iba melihat aku menangis dan mendekapnya tiba-tiba tawanya meledak ledak seperti bom hirosima dan Nagasaki ketika mendengarkan ceritaku tentang apa yang dilakukan feri tadi. “ hei nay, tugas mu MSDM mu beres?” pertanyaan nabila menyadarkan lamunanku tentang feri. “kenapa kamu nay, ditanya ko malah kaya orang yang sedang mengingat-ngingat hal yang menakutkan.” Belum aku menjawab nabila tau kalau aku sedang memikirkan hal yang sangat mengerikan dalam sejarah hidup ku. “em..ngga,nggak kenapa-napa ko, eh ia kenapa tadi kamu nanya apa?” aku tidak mungkin cerita kalau aku sedang membayangkan kejadian dengan feri lagi ke nabila karena aku tau dia pasti akan tertawa seperti orang gila. “huhh.. kamu tugas MSDM kamu udah belum? Yang aku mah belum, aku belum dapet sumbernya,ai kamu gimana?” nabila mengulangi pertanyaannya. “ iya sama aku juga belum beres baru beberapa poin yang aku bereskan,nyantay aja , nantikan dikumpulinnya juga pas UTS yak an? Masih sebulanan lagi ini.” Jawabku santai. Dan inilah saatnya dosen yang ditunggu-tunggu akhirnya msuk ya mata kuliah yang kurang aku sukai, aku sendiri tidk tahu kenapa bisa tidak suka dengan mata kuliah yang satu ini mungkin factor utamanya adalah pembawaan dosennya yang selalu monoton dan mengubrak ngabrik pokok-pokok bahasan materi kuliah ekonomi manajerial, huuhh sumpeh deh bawaannya ngantuk sama satu pun materi gak ada yang terselip dimemori otakku semuanya diubrak abrik sama cerita-cerita pengalaman nya yang entah ada hubungannya atau tidak dengn pokok bahasan, namun apa boleh buat ini adalah perjuangan, amanah dan tugas harus tetap semangat. Ya seperti itulah keseharianku di kampus. Dengerin dosen, dapet tugas, buat makalah, observasi, diskusi, berargumen dan bla..bla..bla..
***
Kembali mengingat dia, dia yang selalu jadi Tanya dalam hati ini, dia yang selalu hadir dalam angan ini dan bayangan dia yang selalu dan dimanapun mataku terbuka, oh ya Alloh pertanda apakah ini? Grrrttt..grtttt..grrttt.. aku tersentak dari lamunanku suara getar handphone ku berbunyi ada satu pesan yang ku terima dan aku terkejut ketika aku baca isi pesan itu.
085223xxx : hei nona manis, apa kabarmu malam ini sudah hampir sebulan lagi kita tidak bertemu, apa kabar dengan ibu mu?semenjak aku kembali belum pernah aku bertemu ibu lagi.”)
Tanganku bergetar saat membaca pesan itu, dadaku berdegup kencang entah apa yang terjadi dengan ku. Aku bingung darimana dia dapat nomor telepon aku. Aku tak tahu harus menjawab pesan itu dengan tulisan apa tapi aku mencoba memberanikan diri mengetik.
Balas : ia, ibu baik. :D
085223xxx: yee jutek amat sii nona :p samapikan salamku sama ibu. Besok-besok aku main kerumahmu. Bukan buat ketemu kamu tapi buat ketemu ibu :p hihi
Balas : dasar dokter aneh, siapa pula yg mau ktmu km..!! :@
Dan sudah tak ada lagi balasan darinya, aku juga tidak terlalu memperdulikan darimana dia dapat nomor telepon aku, tapi meskipun begitu sms itu membuat malam ku terasa sangat singkat. hmmm kenapa lagi ini ya rabbi.
***
kadang setiap ada waktu senggang aku sempatkan untuk pergi ke tempat biasa tempat dimana aku bisa mengenang dia. Ya seperti itulah meskipun sekarang keadaan nya sudah berbeda namun tak ada yang hilang dan yang berubah ditemapt ini, masih sama seperti 8 tahun yang lalu.hmm belum sempat aku terhanyut ke alam bayang sosok nya tiba-tiba nyata dihadapanku. “ nona manis, lagi mikirin aku ya?” seperti biasa pasti kata-kata itu yang keluar dari mulutnya. “yee..apaan nggak enak aja, memangnya kalau aku kesini Cuma buat mikirin kamu apa?!” jawabku sinis seperti biasa. “hei nona jutek, nanti malam aku mau berkunjung kerumahmu sekalian silaturahmi, kebetulan aku gak ada dinas malam. bilang sama ibu masakin makanan kesukaan aku yah ibu mu kan hafal bener apa yang aku suka, aku gak punya waktu banyak jangn lupa sampein ya.” Dia hanya berucap dan pergi bagai angin yang mengirim pesan. Tapi kata-katanya lagi-lagi membuat hati ini merasakan hal yang aneh, entah apa yang jelas membuat ku tak henti tersenyum sendiri sepanjang perjalanan pulangku dari tempat itu. “assalamualaikum bu, nay pulang..” aku membuka pintu rumah sambil mencari ibu “waalaikumsalam eh nay, dari mana aja?ibu nunggu kamu lo dari tadi, anter ibu belanja yu?” ibu menjawab salam ku dan tanpa menghiraukan aku baru datang, ibu sudah mengajaku belanja, tapi tetap itu perintah yang tak dapat aku abaikan “okeh, siap bu bos..! eh ia bu emm,tadi aku ketemu kak fatur dan katanya mau kerumah ketemu ibu,katanya sih kangen, semenjak dia kesini belum sempet ketemu ibu. Dan katanya juga dia minta dimasakin tumis kangkung sama tempe goreng,biasa tuh makanan kesukaan dia.” Aku menceritakan pesan dia ke ibu. Ibu terdiam sejenak, raut mukanya berubah 180 drajat seolah-olah berusaha menyembunyikan sebuah kesedihan, namun aku tak dapat ibu bohongi seberapa pintar pun ibu menutupinya aku pasti tau. “bu..ibu..kenapa?ada yang salah dengan kata-kata nay?apa ibu tidak mengizinkan kak fatur kerumah?”.  Aku mencoba menyadarkan lamunan ibu “oh..iia.. kenapa nay?maaf ibu hanya teringat seseorang kalo melihat perawakan nak fatur dan makanan kesukaannya, ngga apa-apa ko, ibu gak ngelarang lagian ibu juga penasaran seperti apa dia sekarang.” Sahut ibu sambil mencoba mengembalikan kembali mimic mukanya.
***
Hidangan makanan pun tertata rapih dimeja makan, ada yang special memang dengan malam ini, begitu juga dengan apa yang aku rasakan saat ini sangat terasa ada yang istimewa malam ini. “wahh..naya cantik sekali kamu mala mini, gaun merahmu dan jilbab mu itu sangat cantik.” Ibu memujiku dengan sedikit heran, karena tidak biasanya aku berdandan seperti mau keondangan kaya gini. ‘haduuhh ibu apaan sih, perasaan biasa aja, naya biasanya juga pake baju ini.” Aku menjawab pujian ibu dengan sedikit ngeles, padahalkan bener baru kali ini aku seperti ini. Tuk..tuk..tuk.. “assalamualaikum..” dugdegdeg..dada ini seperti mesin yang lepas kendali ya Alloh suara itu. “waalaikumslam” ibu yang akhirnya menjawab salam dan membukakan pintu, tapi apa yang terjadi setelah pintu itu terbuka, setelah wajah itu tanpak di depan mata ibu, ibu tidak berkata sepatah katapun ibu hanya diam membisu dan menatap fatur dengan mata berkaca-kaca dengan raut wajah yang tak bisa aku baca, sungguh aneh nya ibu malam itu. “ibu apa kabar?” dia meraih tangan ibu dan menciumnya sambil basa basi bertanya kabar. “alhamdulilah ibu baik nak, nak fatur sekarang tambah ganteng ya, sungguh ibu tidak dapat menahan haru melihat nak fatur sekarang, ayo nak silahkan duduk.” Ibu mempersilahkan duduk “iya bu terimaksih, ah ibu bisa aja, justru saya yang kaget melihat ibu masih seger, tak ada yang berubah dari ibu tetep cantik sama kaya anaknya.” Celetukannya membuat aku dan ibu tersenyum. Makan malam yang indah dia menyantap masakan ibu dengan lahap dan tanpa ada makanan yang tersisa. Tapi ada yang aneh dengan ibu setiap ibu memperhatikan fatur ibu selalu mengusap butiran bening yang keluar dari matanya, ibuku memang hebat bisa menyembunyikan suatu kepedihan yang sepertinya amat luar biasa.
***
Entah kenapa dari sejak pertemuan ibu dengan dia, ibu jadi kelihatan murung dengan wajah yang tak dapat aku baca. “ bil aku bingung dengan sikap ibu ku akhir-akhir ini, semenjak ibu bertemu dia sikapnya jadi aneh, menurut kamu kenapa ya?” hanya nabila yang bisa membantuku dalam masalah apapun karena dia meskipun seumuran dengan ku namun kedewasaan dia lebih setingkat daripada aku. “mungkin ibu mu kecapean kali, jangan kamu sangkut pautkan dengan dia atuh, gak ada yang salah kan dengan dia, ibu kamu juga nerima dia kan?mungkin itu mah Cuma perasaan kamu aja kali.” Jawaban nay membuat aku sedikit tenang karena memang ia beberapa hari ini ibu terlalu sibuk dengan bisnis catringnya. “iya mungkin juga ya..hmm maksih bil, kamu memang sahabatku. “ jawabku “ih..apaan sih lebay ah, biasa aja biasanya juga gitu”. Celotehan nabila memang kadang membuatku sedikit dongkol namun itulah dia.
Perkuliahan selesai “okeh bil ayo pulang.” Ajaku “oke bu ojeg” nabila sedikit meledek tapi aku biarkan tanpa merespon ledekannya karena yang ada di otaku sekarang hanyalah ibu.
***
Inilah saat yang tepat, suasana sejuk dan cerah, teras rumah tempat favorit aku dan ibu, aku duduk disebelah ibu dan bersandar ke pundaknya, ibu mengelus kepala ku tersa begitu menenangkan. “bu..ibu tau kan tak ada yang lain lagi yang aku punya di dunia ini selain ibu?” mulutku tiba-tiba berucap. “ ia ibu tahu, dan kamu juga tahu kan kamu adalah satu-satunya asset yang amat berharga yang ibu punya di dunia ini, tapi kenapa kamu berkata seperti itu nay?”ibu bertanya dan memberikan jalan untuk aku menanyakan apa yang ibu sembunyikan sebenarnya “sebenarnya apa yang ibu sembunyikan dari nay?kenapa ibu waktu melihat dia mata ibu selalu berkaca-kaca?kenapa waktu ibu menatap dia muka ibu seolah menyimpan kepedihan?apa ibu tidak suka sama dia?” aku bertanya panjang lebar. “tidak nay, ibu tidak menyembunyikan apa2, kamu percaya sama ibu ya nak, ibu baik-baik saja, ibu suka ko sma fatur, dari kecil kan kalian sudah bersahabat, tak ada yang aneh dari dia, em..ibu lupa jemuran dibelakang belum diangkat. Ibu angkat jemuran dulu yah.” Penjelasan yang sungguh membuat aku penasaran dan sangat tidak memuaskan yang ibu keluarkan. Aku hanya mengangguk pasrah tanpa dapat berkata lagi, karena aku tahu itu hanya trik ibu saja untuk menghindari pertanyaan pertanyaan selanjutnya yang akan aku keluarkan, ibuku memang pintar.
Malam mulai menjelang dan  ggrrttt..grrttttt aku cari arah getar itu dan tepat ada di atas meja belajarku aku meraihnya dan ada 2 pesan diterima.
Bilaong : nay, don’t forget minggu depan tugas MSDM dikumpulkan. ;)
Balas : siapp mba broo, tugasnya udah bres ko thank udh ngingetin :D
Ya sms pertama dari nabila sengaja nama kontaknya aku tambahkan bong jadi billabong karena nama aku juga dikontak hp nya nayadut. Dan inilah sms yang kedua
Pa dokter : nona manis, aku tidak perlu menunggumu 2 tahun untuk lulus, karena bagi aku terlalu lama menunggu waktu selama itu untuk meluluskan aku untuk meraih cahaya -Nya yang lebih sempurna. Semoga mimpi indah.
Dep..aku hanya bisa merebahkan tubuhku ke kasur dan menutup muka ku dengan bantal mencoba menerka-nerka maksud isi dari sms tadi.aku tak dapat berpikir jernih, memori otakku seolah bleng dimakan virus dan apa yang aku lakukan aku hanya mem forward sms tadi dan mengirimkannya ke nabila.
Sent massage billabong :  nona manis, aku tidak perlu menunggumu 2 tahun untuk lulus, karena bagi aku terlalu lama menunggu waktu selama itu untuk meluluskan aku untuk meraih cahaya nya yang lebih sempurna. Semoga mimpi indah. Bil ini sms dari dia, kamu tolong bantu aku untuk mengartikan setiap kata-katanya sungguh aku tak dapt berpikir malam ini, dan mungkin aku tak akan bisa tidur sampai pagi.
Billabong : hahahahah :p :D ^_^
Entah apa balasan dari nabila sungguh lulucon yang tidak masuk akal disaat seperti ini.
Balas : ini bukan saat nya bercanda,,!!!!!! Bagaimana menurutmuu????? :@
Billabong : may be yes, may be no :p kabuurrrrr..
Lagi-lagi balasan yang sungguh membuat aku jengkel,dan tak ada gunanya malam ini aku bercerita pada nabila. Akhirnya aku mencoba membalas sms itu.
Balas : maksud pa dokter apa?
Dan tak ada jawaban.
***
Sungguh malam itu aku tidak dapat tidur dan imbasnya aku hanya bisa menguap sambil sesekali tertidur dikelas. Nabila hanya menertawakanku tanpa memberikan komentar sedikit pun. Hanya satu kalimat yang dia ucap “sudahlah tidak usah terlalu dipikirkan biarkan waktu yang akan menjawabnya.”huuhh sungguh menyebalkan.

***
Saat saat inilah adalah saat-saat yang berat dalam hidupku, dimana aku harus menaggung semua perasaan yang tak seharusnya ada saat ini. Malam pun kembali menjelang, seolah menyusuhku untuk terlelap dalam heningnya malam ini dan aku berharap malam ini bisa tidur pulas tanpa memikirkan apapun. Karena  aku tahu memang benar apa yang dikatakan nabila baiarkan waktu yang akan menjawabnya. Ini adalah malam minggu malm yang bener-bener malam free buat aku. Tiba tiba grrrttttt..grttt…satu pesan diterima. Jantungku kali ini seolah-olah berhenti berdetak ya Allah isi smsnya membuatku terkejut.
Pa dokter : kamu hanya butuh satu jam untuk menunggu J
Aku tak membalas sms itu aku hanya diam tanpa kata, seolah tak sadar aku masih berada di dunia nyata,semua rasa bercampur jadi satu,dada ini tak berhenti berdegup ya robbi bantu aku menenangkan jiwa ini. Tak sadar ternyata aku terlalu lama berangan dan suara mobil didepaan rumah mengejutkan ku. Tiba-tiba astagfirulohh dia..ia dia benar-benar datang dan kini dia datang tidak sendiri yang aku lihat dari jendela kamarku dia bersama 1 orang laki-laki separuh baya kelihatanya lebih tua tiga tahun dari ibu ku. Mau apa dia kemari bersama orang itu gerutuku dalam hati.tidak mungkin juga dia membawa pasiennya kerumahku.otaku benar-benar sudah tidak dapat berfikir lagi.
“asalamualaikum..” ternyata dia sudah di depan pintu dan berucap salam, tapi dia hanya sendiri lelaki paruh baya itu kelihatannya sedang serius dengan telepon genggamnya sehingga menyuruhnya untuk masuk terlebih dahulu. ‘waalaikumsalam” suara ibu menjawab salam nya dan membukakan pintu untuk dia “eh..nak fatur, ayo mari silahkan masuk, ih rapih amat bawa mobil pula, habis dari mana?” ibu langsng menyodorkan serentetan pertanyaan kepadanya. ibu juga kaget karena aku tidak cerita soal sms itu sama ibu. “ngga bu,gak habis dari mana-mana sengaja saya kesini mau ketemu ibu sma naya.” Tukasnya “oia,,kenapa mendadak seperti ini?mungkin kalau kamu bilang mau kesini ibu pasti masakin lagi buat kamu.” Jawab ibu “itu dia, kenapa saya gak bilang-bilang sama ibu, gak mau ngerepotin ibu. saya juga gak datang sendiri kesini bu, sebentar saya panggil dulu ya bu.” Jelas nya “siapa?” ibu bertanya penasaran. Dan tanpa menghiraukan pertanyaan ibu dia memanggil lelaki paruh baya tadi untuk masuk kerumah dan mengenalkannya sama ibu. Aku hanya bisa mengintipnya lewat celah-celah pintu kamarku dan mendengarkan semua obrolannya. Tapi tiba-tiba waktu laki-laki itu tepat dihadapan ibu tiba-tiba “ka..ka..kamu..!!” suara ibu sedikit berteriak dan “hei..kamu ngapain kamu datang lagi kerumahku.” Bentakan ibu membuat aku tersentak dan keluar dari kamar. membuat suasana hatiku berbalik arah 360 derajat sungguh sangat cepat perubahannya.  “apa kamu tidak malu heuh berada dihadapanku lagi?” bentakan ibu semakin menjadi jadi aku menghampirinya dan menenangkannya. “ ibu,, istigfar bu, ada apa ini?ada apa dengan bapa ini?” aku mencoba menenangkan ibu. “tunggu..tunggu..ada apa sebenarnya ini yah?” dia bertanya pada ayahnya yang dari tadi hanya diam dan menyimpan seribu penyesalan “jadi ini ayahmu fatur?!” sekarang pandangan ibu beralih kearah dia “kamu tau fatur siapa ayahmu ini?dia seorang pengecut, dia seorang pecundang, dan kamu nay, kamu juga harus tahu sekarang semua kebenarannya, semua pertanyaan yang selalu kamu tanyakan kepada ibu.” Baru pertama kalinya aku melihat ibu semarah ini, dan melihat ibu sepanik ini. Aku tak dapat berfikir saat itu apa yang ibu maksud. Ayah fatur hanya diam dan menangis seolah menyesali sebuah dosa besar yang telah ia pendam. “nay, inilah dia yang selalu kamu tanyakan, inilah dia yang selalu kamu ingin tahu.inilah dia nay..ini sosok yang kamu bilang pahlawan, dia ayahmu nak.”suara ibu serak dengan isakan tangisnya. Dan saat itu aku tak dapat menahan beban tubuhku sendiri, semuanya terasa berat,ya Alloh izinkan aku mengeluh malam ini, aku tak bisa berkata apa-apa, pertemuan dengan ayahku yang selama ini aku ingin tahu tentang nya terjadi malam ini dengan suasana seperti ini. Isak tangisku tak dapat aku tahan aku tersungkur ke lantai.  ibu, dia dan ayah hanya bisa terpaku dengan semua keadaan ini. “apa-apaan ini maksudnya apa ini..!!?aku sungguh tidak mengerti?apa maksudnya ayahku adalah ayah kanaya?” sekarang fatur yang terlihat tidak dapat mengontrol emosinya.dan sekarang ayah mulai berbicara “nak, maafkan ayah, ayah telah merahasiakan semua ini dari kamu dan ibu mu, kanaya sini nak, bolehkah ayah mendekapmu, maaf kan ayah na selama 21 tahun telah menelantarkanmu.” Ayah mendekatiku dan mencoba merangkulku. “tidakk..tunggu jangan mendekatiku, kamu bukan ayahku, ayahku bukan seorang yang tidak bertanggung jawab seperti anda, ayahku juga bukan seorang ayah dari orang yang selalu aku tunggu, anda tahu bagaimana  saya saat ini, bulum puas anda membuat hidup saya hancur belum puas heuh..!!!”aku menolaknya dengan keras dan membentaknya, aku tidak   tahu dimana akalku saat ini. “naya..tapi ini ayah nak..ayahmu..” ayah semakin terisak dan tak dapat berbuat apa-apa. “jadi apa yang sebenarnya terjadi, tolong jelaskan padaku.!!” Sekarang mata fatur pun berkaca-kaca
“biarkan aku yang menjelaskan.” Ibu sedikit menengkan dirinya dan mencoba bangkit untuk menyelesaikan teka-teki ini. “kamu tahu nay, kenapa setiap ibu melihat fatur muka ibu berubah?inilah jawabannya nay, inilah yang selama ini ibu khawatirkan nay, ibu mencoba untuk tidak menyangkut pautkannya dengan masa lalu ibu tapi karakter fatur sungguh kuat dia mirip sekali dengan ayahmu sehingga membuat ibu murung dan selalu memikirkan hal itu, dan ternyata benar saat ini semuanya terbuka. Kamu tahu nay kenapa setiap kali kamu menanyakan ayah ibu tidak menjawab?dan inilah jawabannya naya, ayahmu meninggalkan ibu sewaktu kamu masih dalam kandungan ibu, waktu itu ibu sedang hamil tua tapi apa ayah mu tak kunjung memberi kabar dari perantauannya, karena masalah ekonomi ayahmu harus pergi merantau jauh, biasanya setiap 6 bulan sekali dia member kabar untuk ibu, tapi kamu tahu nay, sampai suatu saat kamu lahir kedunia dia hanya mengirimkan kabar terakhir dan sehelai kain samping untuk kamu nay, dan dari sejak itu ibu berjuang sendiri merawat kamu samapi saat ini tanpa kehadiran dia, dia melepaskan tanggung jawabnya begitu saja. Dan ketika ibu dapat kabar ayahmu telah mempunyai pengganti ibu dari sana lah ibu bangkit dn berjanji tak akan mengenalkan sosok ayah padamu,cukup ibu yang menjadi ayah sekaligus ibu buat kamu. sekarang kamu mengerti kenapa ibu tidak pernah mau cerita tentang dia kepadamu nay?”ibu bercerita sambil terisak suaranya semakin serak dan hampir hilang. Aku hanya bisa terisak tanpa bisa berkata begitu pun juga dengan dia dan ayah. Seharusnya malam ini adalah malam terindah untuk ku, mimpi ku jadi seorang putri yang bersanding dengan raja kini hanya menjadi cerita drama yang sungguh menyakitkan  tak ada kata bahagia “oohhh tuhannnnn dimanakah letak keadilanmu????inikah jawaban atas doa-doaku ya Robby?? Wahai Alloh mala mini aku sangat lelah, mala mini aku sangat lemas ya Alloh Izinkan aku mengeluh ya Robbi.”

***

Lima tahun berlalu, semenjak kejadian itu aku selalu dihibur oleh  nabila sahabat sejatiku dia tidak pernah lelah menemaniku kemanapun aku pergi. Sampai aku hampir putus kuliah gara-gara masalah itu, namun setiap ucapan nabila selalu menjadi makna buat aku, yang akhirnya aku bangkit dan meneruskan hidupku. Sampailah aku mendapatkan gelar Kanaya Azalea Lubis S.E dengan nilai yang memuaskan, aku menjadi salah seorang lulusan terbaik waktu itu, hingga banyak peluang yang menanti aku di luar sana. Keadaan ibu pun sekarang semakin membaik, meskipun sempat setelah kejadian itu ibu masuk rumah sakit dan di rawat oleh dia, bisnis catringnya pun aku kembangkan menjadi sebuah lestoran makanan khas sunda. Nabila sahabatku sekarang dia tengah sibuk menyiapkan pernikahannya dengan seorang dokter, memang dia sangat slektif dalam memilih sehingga dia memutuskan untuk menunda pernikahannya selepas lulus kuliah. Begitupun dengan dia  setelah kejadian itu  aku tak pernah melihat dia lagi kabar yang terakhir aku dengar dia telah menikah dengan seorang gadis di yogya katanya teman kuliahnya. Dan ayah, sekarang dia ada di jogya bersama istrinya ibu dari fatur. Aku juga lebih bisa menerima dia sekarang sesekali dia juga menengok ku disini. Ya disini ditempat baruku rumah idamanku bersama suamiku kang hamid fahmi zarkasy seorang pengusaha lestoran di jakarta dan kedua anak-anaku. sekarang aku telah menikah dan mempunyai dua anak kembar. Rencana Alloh akan indah pada waktunya.. J

Kamis, 26 September 2013

something about me ^_^

Untaian rangkaian kata
Dalam diam ada makna yang tersirat, tak pandai aku bersembunyi di balik luka, suka maupun duka, inilah aku..realistis, humoris, narsis dan kadang-kadang antagonis.. J
            Tak banyak yang ingin aku ungkap, hanya secuil cerita perjalanan hidup yang selama 20 tahun kebelakang aku jalani. Tak pernah aku merasa punya masalah karena setiap aku punya masalah aku mengeluarkan semua ekspresi ku untuk masalah itu, tapi itulah obat yang paling mujarab untuk orang yang memiliki karakter seperti aku. Seorang Sanguin popular..
            Memang tak banyak orang yang memiliki karakter seperti aku, ada seseorang ahli jasmani maupun rohani yang pernah mengungkapkan hal itu kepadaku “memang kau adalah salah satu orang yang langka, disetiap komunitas yang berjuta-juta orang paling hanya 3 ataupun 4 orang yang memiliki karakter seperti kamu”. What?? Aku berpikir sejenak,,benarkah itu??bahkan sampai sekarang pun aku masih bertanya apakah iya??aku belum bisa menyadari apa dan siapa diri ku ini. Yang jelas sekarang aku sedang mempelajari bagaimana aku dan siapa aku juga  untuk apa aku ada?
            So nice itulah hari-hari yang aku jalani meski kadang banyak hal datang yang tak terduga. Hidup ini terlalu mahal kalau hanya untuk diratapi sob. Syukur itulah kata yang sangat pas jika ingin hidup bahagia.  13?? Ya itulaah angka yang membuat aku tidak ingin lepas darinya, angka itu adalah angka dimana aku bisa membuka mata untuk pertama kalinya di dunia tepatnya april 1992 ya itulah dia. Dari seorang bidadari yang telah bersusah apayah berjuang antara hidup dan mati yaitu sang mentari hidup “Umi/mamah/bunda/ibu/ema/emih” dan sang raja yang merawat aku hingga tumbuh sampai aku bisa mengenali tulisan dan mengetiknya disini.. tentunya “papa/abi/panda?he/bapak/abah/empih” J

            Lengkaplah hidupku dengan adanya sang raja dan bidadari itu, paling lengkap dengan kedua saudara ku,, kaka dan adik ku,,very,,very,, nice,,!